Ad Code

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Cara Menghitung IP Addres, subnet mask pada kelas C

 Assalamu'alaikum Wr.wb



I. Pendahuluan
    
A.     Latar Belakang
          Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.

          Subnetting bertujuan untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. Selain itu subnetting juga berfungsi untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik. Subnetting juga dapat meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.


B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian subnetting?
2. Bagaimana Pengoperasian subnetting?



C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian subnetting
2. Mengetahui pengoperasian subnetting



   Pengertian
   
1. IP
          Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan    untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien.  Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.

          Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.


Dua alasan utama mengapa melakukan subnetting


1.     Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
 
2.    Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.

2.  Subnets 
        Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah network lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat menggunakan satu atau lebih bit-bit di dalam host Class A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa memiliki panjang network ID yang berbeda-beda. 

Aturan-aturan Dalam Membuat Subnet mask

        
1.     Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, octet pertama dari subnet  pasti    255.
 
2.     Angka maximal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
 
3.     Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 9 bit.

Binary Octet Decimal
00000000  = 0
10000000  = 128
11000000  = 192
11100000  = 224
11110000  = 240
11111000  = 248
11111100  = 252
11111110  = 254
11111111  = 255





Tabel subnetting Kelas A :

Prefick     Subnet Mask        Host         Network

/8              255.0.0.0         16777212         1
/9              255.128.0.0      8388606          2
/10            255.192.0.0      4194302          4
/11            255.224.0.0      2097150          8
/12            255.240.0.0      1048574        16
/13            255.248.0.0      524286          32
/14            255.252.0.0      262142          64
/15            255.254.0.0      131070        128


Tabel subneting Kelas B :

Prefik       Subnet                Host         Network

/16        255.255.0.0         65534            1

/17        255.255.128.0      32766           2

/18        255.255.192.0      16382           4

/19        255.255.224.0       8190            8

/20        255.255.240.0       4094          16

/21        255.255.248.0       2046          32

/22        255.255.252.0       1022          64

/23        255.255.254.0         510        128


Tabel subneting Kelas C :

Prefick        Subnet              Host          Network

/24         255.255.255.0         254           1

/25         255.255.255.128     126           2

/26         255.255.255.192        62          4

/27         255.255.255.224        30          8

/28         255.255.255.240        14        16

/29         255.255.255.248          6         32

/30         255.255.255.252          2         64

/31         255.255.255.254          0       128



1.   SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

         sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?


  •  Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).  

        Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2.  Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3.  Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
 
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.


Subnet                : 192.168.1.0     192.168.1.64     192.168.1.128     192.168.1.192
Host Pertama     : 192.168.1.1     192.168.1.65     192.168.1.129     192.168.1.193
Host Terakhir     : 192.168.1.62   192.168.1.126   192.168.1.190     192.168.1.254
Broadcast           : 192.168.1.63   192.168.1.127   192.168.1.191     192.168.1.255



Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.0
/24ma
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30


Hasil yang di dapat
   1. mengerti apa itu subnetting
   2. mengerti apa fungsinya
   3. mengerti cara menghitung subnet mask

 Kesimpulan
    Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan    untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Manfaatnya dapat mempermudah pengelolaan jaringan, untuk mengefisiensikan alokasi IP address dalam sebuah jaringan, mengatasi masalah perbedaan hardware nmedia fisik yang digunakan dalam satu network dengan media fisik yang berbeda.
dan masih banyak lagi

Referensi 

http://kempoelphonix.blogspot.co.id

http://megangangeni.blogspot.co.id
 https://wangready.wordpress.com

Wassalamu'alaiku Wr.wb

Posting Komentar

0 Komentar