Assalamualaikum, Wr.Wb



A. Pendahuluan


  • Pengertian



Domain Name System atau yang biasa disingkat dengan DNS adalah sebuah sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya, dari nama domain ke alamat IP.
Jadi, host komputer mengirimkan queries berupa nama STP ( Spanning komputer dan domain name server yang kemudian dipetakan ke Tree Portfast ) dalam alamat IP oleh DNS .



  • Latar Belakang


             DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih mudah untuk menghafalkan huruf dari pada angka



  • Maksud dan Tujuan


                   Maksud dan tujuan disini saya lebih tau tentang DNS agar lebih bisa memaksimalkan tentang ini belajar dan PKL ini.

B. Fungsi DNS


1. Melakukan identifikasi alamat komputer dalam suatu jaringan.
2. Sebagai penyedia alamat IP bagi tiap host .
3. Melakukan pendataan server email.
4. Mentranskripsikan nama domain menjadi IP addres.
5. Mempermudah user untuk tidak perlu mengingat alamat IP.

C. Struktur Database DNS
   
                    Hirarki pada DNS



              Dalam DNS, terdapat hirarki yang digunakan untuk mengelompokkan komponen-komponen dari sebuah domain. Domain dikelompokkan dalam hirarki sebagai berikut : 

1. Root-Level Domain
             Memiliki ciri khas penambahan titik di belakan domain, misalnya
ru.wikipedia.org (tanda titik (.) di belakang .org merupakan root
level domain)

2. Top-Level Domai
             Merupakan kata yang posisinya berada paling kanan dari suatu domain, atau jika dibaca berada paling belakang. Misalnya saja untuk ru.wikipedia.org, maka top level domainnya adalah “.org”. Top level domain dapat berisi second-level domain dan juga host. Secara umum, top level domain dibagi lagi menjadi dua, yaitu :

             GLTD (Generic Top Level Domain) TLD yang bersifat general, misalnya : .com (untuk tujuan komersial), .edu (untuk institusi pendidikan), .gov (untuk instansi pemerintahan), .org (untuk organisasi non-profit), dan .net (untuk organisasi jaringan) CCLTD (Country Code Top Level Domain): TLD yang didasarkan pada kode negara, misalnya .id (untuk Indonesia), .us (Amerika Serikat), .my (Malaysia), dan sebagainya.

3. Second-Level Domain
               Dapat berisikan host dan domain lain, atau sering disebut dengan subdomain. Misalnya saja, pada domain ru.wikipedia.org, maka second level domainnya adalah “wikipedia”.

4. Third-Level Domain
              Merupakan kata yang letaknya di sebelah kiri second level domain dan dibatasi dengan titik. Misalnya saja, untuk domain ru.wikipedia.org, maka “ru” merupakan bagian third-level domain-nya.

5. Host Name
             Kata yang terletak di paling depan pada sebuah domain, misal untuk www.ru.wikipedia.org, maka www adalah nama hostnya.

D. Bagaimana Cara Kerja DNS Sebelum mengetahui cara kerja DNS, perlu diketahui bahwa pengelola DNS terdiri dari 3 komponen, yaitu :

            DNS resolver Klien yang merupakan komputer pengguna, pihak yang membuat permintaan DNS dari suatu program aplikasi. Recursive DNS server Pihak yang melakukan pencarian melalui DNS berdasarkan permintaan resolver, kemudian memberikan jawaban pada resolver tersebut. Authoritative DNS server Pihak yang memberikan respon setelah recursive melakukan pencarian. Respon dapat berupa sebuah jawaban maupun delegasi ke DNS server lainnya.






Dari gambar di atas, kita bisa sedikit mendeskripsikan cara kerja
server DNS sebagai berikut :

            DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai. DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai. DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna. Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya. Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server. Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).

E. Referensi



Wassalamualaikum, Wr.Wb